Currency futures dan pasar currency options biasanya digunakan oleh para spekulan untuk meraup keuntungan, namun juga digunakan oleh prusahaan-perusahaan untuk menutupi posisi valas mereka. Karena banyak perusahaan menggunakan currency futures dan currency options, adalah penting untuk memahami latar belakang dari pasar ini dan bagaimana pasar ini membantu korporasi mencapai tujuannya.

Sejumlah MNC yang terlibat dalam perdagangan internasional menggunakan pasar Currency futures dan pasar opsi untuk meng-hedge posisi mereka. Suatu kontrak Currency futures menetapkan volume standar dari suatu valuta tertentu yang akan dipertukarkan pada tanggal penyelesaian (settlement date) tertentu di masa depan. Sebuah MNC yang ingin meng-hedge hutangnya akan membeli kontrak currency futures untuk mengunci harga suatu valuta asing di suatu waktu di masa datang. Kontrak futures hampir serupa dengan kontrak forward, kecuali bahwa kontrak futures diperdagangkan pada bursa sedangkan kontrak forward ditawarkan oleh bank-bank komersial.

Kontrak currency options dapat diklasifikasikan sebagai call atau put. Suatu currency call option menyediakan hak untuk membeli suatu valuta tertentu dengan harga tertentu (yang dinamakan strike price atau exercise price dalam suatu periode waktu tertentu. Currency call option digunakan untuk meng-hedge hutang-hutang valas yang harus dibayarkan di masa datang. Currency put option memberikan hak untuk menjual suatu valuta asing dengan harga tertentu dalam suatu periode waktu tertentu. Currency put option digunakan untuk meng-hedge piutang-piutang valas yang akan diterima di masa datang.

Currency call dan put option dapat dibeli pada bursa. Currency call dan put option menawarkan fleksibilitas yang lebih tinggi dibandingkan kontrak forward atau kontrak futures karena tidak mewajibkan pembeli opsi melakukan pembelian atau penjualan valuta di masa datang. Yaitu, perusahaan dapat memilih untuk tidak menggunakan opsinya.

Forward Contract

Forward Contract adalah perjanjian antara bank dan pelanggan untuk menyerahkan sejumlah mata uang tertentu dengan yang lain pada waktu tertentu di masa datang dengan kurs yang ditetapkan pada saat kontrak disepakati /saat ini. Kontrak-kontrak tersebut dapat digunakan oleh perusahaan-perusahaan dengan transaksi-transaksi mata uang dimasa datang untuk mengurangi risiko nilai tukar mata uang. Satu pihak setuju untuk membeli, pihak lain menjual, untuk suatu harga yang telah disetujui sebelumnya. Saat terjadi transaksi forward, belum terjadi pertukaran/pembayaran uang. Pembayaran dan pengiriman barang dilakukan sesuai dengan jadwal dan aturan yang telah disepakati. Spekulan-spekulan secara aktif memposisikan diri mereka terhadap risiko valas untuk memperoleh manfaat dari expected movements (pergerakan-pergerakan yang diharapkan) atas kurs valas. Kebanyak transaksi jenis ini dilakukan melalui telepon, telex dan faksimili (over the counter), baik secara langsung maupun melalui broker dan dealer, dan negosiasinya sering didasarkan pada harga-harga yang terbentuk dibursa berjangka

Kurs forward (Forward rate) Seperti kurs spot, kurs forward dapat didefinisikan dalam dua cara yakni: direct dan indirect quote. Kurs forward adalah kurs yang ditetapkan/diketahui sekarang pada saat transaksi dilakukan (t) untuk diselesaikan/diserahkan dikemudian hari (pada masa datang) (t + k), k adalah periode-periode dalam minggu, bulan atau tahun yang akan datang.  Forward rate dapat dihitung dari spot rate dan interest rate dua mata uang. Kurs forward/forward rate berbeda dari spot rate merefleksikan perbedaan tingkat bunga yang ada dalam kedua valas tersebut. Ini menggambarkan pemegang tingkat bunga valas yang lebih tinggi bersedia dan diharapkan untuk mengkompensasi pemegang tingkat bunga valas yang lebih rendah.

Kontrak forward ini digunakan untuk mengendalikan dan meminimalkan risiko, sebagai contoh risiko perubahan nilai mata uang (contoh: kontrak forward untuk transaksi mata uang) atau transaksi komoditi (contoh: kontrak serah untuk minyak bumi).

Currency Futures

Currency futures telah diperdagangkan sejak tahun 1919 dalam bentuk commodity future exchange pada Chicago Mercantile Exchange (CME) dan kemudian pada tahun 1972 CME mendirikan International Money Market (IMM) yang memberikan fasilitas bagi para spekulan valas, importir dan eksportir serta perusahaan-perusahaan yang memiliki aset-aset dan hutang-hutang dalam valas dan juga para bankir untuk berspekulasi maupun aktivitas hedging (melindungi posisi valas/mengurangi risiko-risiko valasnya). Pada tahun tersebut future contracts yang diperdagangkan adalah USD, JPY dan GBP yang semuanya dikuotasi dalam AUD. Currency futures adalah kontrak-kontrak yang ditulis untuk sejumlah valas. Kursnya ditetapkan pada saat kontrak dilakukan dan tanggal penyerahan ditetapkan oleh komisaris (board of directors) International Money Market (IMM).

Menurut Madura, Currency futures adalah kontrak yang menetapkan penukaran suatu valuta dalam volume tertentu pada tanggal penyelesaian tertentu. Kontrak futures serupa dengan kontrak forward karena memungkinkan pembeli untuk mengunci harga yang harus dibayarkan bagi suatu valuta tertentu pada suatu waktu di masa datang. Tetapi, karakteristik kontrak futures berbeda dengan kontrak forward. Kontrak futures diperdagangkan langsung antara dua pihak yang saling bertemu, sedangkan kontrak forward diperdagangkan melalui telpon. Transaksi-transaksi antara dua pihak yang lansung bertemu memerlukan ruang perdagangan, yang di AS disediakan oleh CME. Transaksi-transaksi futures dieksekusi oleh pialang (Madura, 2003: 57).

Meski forward contracts dan futures contracts sama, namun terdapat beberapa perbedaan utama diantara keduanya, yaitu:

1.    Futures contracts merupakan kontrak yang telah terstandardisasi yang diperdagangkan pada pasar valas yang terorganisir; Forward contracts merupakan kontrak-kontrak non-standard yang dibuat antara bank dan kliennya.

2.    Futures contracts di-mark to market (pembayaran profit & loss-nya dilakukan setiap hari) pada hari terakhir masing-masing (jatuh tempo) kontrak yang telah ditetapkan. Daily settlement ini mengurangi risiko ketidakmampuan untuk membayar (default risk). Disini investor yang tidak solvabel dengan posisi yang tidak menguntungkan hanya setelah satu hari trading, akan dipaksa/diharuskan untuk mengundurkan diri, ketimbang dibiarkan untuk menjadi default yang lebih besar (memperoleh kerugian yang lebih besar) pada saat kontrak jatuh tempo (sebagaimana dapat terjadi pada forward contract).

3.    Futures contracts sangat menguntungkan para spekulan dan pelanggan-pelanggan komersial yang memiliki cash inflows & outflows yang stabil dan kontinu dalam mata uang asing.

Perbedaan umum forward dan future markets adalah:

1.    Secara prinsip forward dan futures contracts bisa dispesifikasi untuk setiap komoditi, jasa atau aset; dalam praktek (pada pasar valas forward) kontrak-kontrak tersebut hanya diperdagangkan secara kontinu untuk valas tertentu dan sebagai forward rate agreement (FRA). Sedangkan futures contracts memperdagangkan berbagai komoditas, instrumen-instrumen keuangan dan valas. Oleh karena itu sifat paralel forward dan futures markets adalah jarang/tidak banyak. Futures contracts yang dibentuk untuk valas sama seperti/sebagaimana FRA; transaksi-transaksi forward implisitnya bisa dilakukan pada/dalam bank bills dan government bonds.

2.    Futures contracts secara jelas mendefinisikan kuantitas dan kualitas dari komoditi atau aset, beserta waktu dan lokasi dari delivery. Forward contract secara umum kurang mendefinisikan karakteristik-karakteristik tersebut namun forward contract dapat dibuatkan polanya secara tepat untuk keperluan kliennya mengenai ukuran transaksi dan waktu.

3.    Futures contracts diperdagangkan dalam pasar-pasar terorganisir dengan aturan-aturan ketat, harga ditentukan melalui metode (teriakan/seperti lelang) open outcry. Model penentuan harga ini menjamin bahwa klien memperoleh harga yang paling disukai yang tersedia pada waktunya. Pada forward contracts penentuan harganya ditentukan/disepakati melalui transaksi/negosiasi antara pihak-pihak yang terlibat melalui telepon. Pencarian harga yang paling menguntungkan memakan waktu, seperti biasanya (sebagaimana) beberapa dealer forward (bank-bank pada pasar valas antar bank) harus dihubungi.

4.    Clearing house sebagai counter party yang menjamin kinerja futures contracts dan menyimpan/mempertahankan catatan dari seluruh transaksi-transaksi. Tidak ada endorsement (pemberian kuasa) atau record keeping pada forward contract, di mana counterparty-nya adalah bank/dealer.

5.    Pada futures markets, kemungkinan ijin penutupan pihak yang terlibat untuk meninggalkan pasar dapat dilakukan sesuka hatinya (sebagaimana keinginannya). Hal ini merupakan keunggulan khusus pada saat timing of receipts dan payment yang pas/tepat tidak diketahui. Secara umum, forward markets hanya dapat dibatalkan dengan biaya substansial, jika seluruhnya dilakukan sebelum delivery date. Yakni forward contracts terikat oleh waktu kontrak, kecuali pihak-pihak yang terlibat menyatakan sebaliknya (ada pengecualian). Karena adanya pasar-pasar valas yang telah dibangun dengan baik, forward contracts bisa dicovered dengan an opposite forward contract, meski sering hanya dengan rates yang tidak disenangi.

6.    Pasar-pasar forward secara umum merupakan pasar wholesale, yang hanya dapat diakses oleh bank-bank besar dan perusahaan multinasional/MNC. Dibutuhkan penilaian kredit dari para pelaku. Sebaliknya unit futures contracts secara relatif kecil dan pasar ini oleh karenanya terbuka bagi pelaku/nasabah-nasabah kecil dan besar; tidak ada penilaian kredit yang dibutuhkan.

7.    Profil aliran kas juga membedakan kedua kontrak. Futures contracts membutuhkan/ mensyaratkan deposit awal dan tiap margin calls yang di-settled secara harian (mark to market), sementara pada forward contracts tidak ada deposit ataupun margin yang dibayarkan.

Sedangkan perbedaan yang paling penting antara futures contracts, forward contracts, dan options contracts adalah:

a.    Bahwa pembeli options contracts mempunyai hak tetapi tidak wajib untuk menyelesaikan kontraknya.

b.    Pembeli kedua kontrak harus melakukan delivery.

Currency Options

Currency Options Terminologi yang dipakai untuk menerangkan currency option sama dengan yang dipakai untuk menerangkan stock option. Currency option adalah suatu hak tanpa suatu kewajiban untuk membeli atau menjual valas terhadap valas lain pada harga tertentu selama periode tertentu pula. OTC options merupakan kontrak-kontrak yang tidak standar di mana spesifikasinya (jumlah, exercise price dan hak-hak, instrumen beserta masa jatuh temponya) pada umumnya dinegosiasikan antara pembeli dan penjual. OTC diperdagangkan oleh banyak bank-bank komersial dan investment bank pada seluruh pusat-pusat keuangan. Masa jatuh tempo OTC options rata-rata berkisar dari dua sampai dengan enam bulan.

Dalam dunia perbankan transaksi perdagangan baik dalam level retail dan wholesale dikenal dengan istilah naked dan natural options. Naked option adalah suatu option yang dibeli/dijual tanpa adanya exposure valas sedangkan Natural option adalah suatu option yang dibeli/dijual dengan exposure valas.

Istilah-istilah:

  • Call & Put option Call option adalah hak tanpa suatu kewajiban untuk membeli valas. Sedangkan put option adalah hak tanpa suatu kewajiban untuk menjual. Dalam setiap transaksi valas, satu mata uang dibeli dan yang lainnya dijual. Konsekwensinya, setiap option valas merupakan call dan put. Suatu option untuk membeli USD dengan IDR (Rupiah) merupakan USD call dan IDR put.
  • Option premium (Premi opsi) Harga dari option dikenal dengan option premium atau fee. Pembeli membayar premium kepada penjual sebagai kompensasi untuk risiko yang tercakup dalam writing (penjualan) suatu option. Premium normalnya dibayar atas dasar nilai spot dari tanggal di mana option tersebut dikontrakkan.
  • Dua pihak dalam option yaitu pembeli (taker/buyer) dan penjual. Pembeli option menikmati hak untuk melakukan exercise (melakukan profit taking) atau tidak melakukan apa-apa. Penjual option mempunyai kewajiban untuk deal pada kurs yang dikontrakkan jika pembeli memilih untuk exercise option. Penjual juga dikenal sebagai writer atau grantor suatu option.
  • Nilai suatu option Strike price/exercise price (strike rate) adalah kurs di mana option akan di-exercise jika pembeli memilih untuk melakukan exercise option. (Harga di mana seseorang dapat membeli/menjual valas yang dikontrakkan) In the money (ITM) menjelaskan kondisi option yang akan menghasilkan profit jika di-exercise Out of the money (OTM) menjelaskan kondisi option yang akan menghasilkan loss/kerugian jika di-exercise. (namun kerugian tetap ada hanya sebesar premi yang harus dibayarkan). At the money (ATM) menjelaskan kondisi option yang tidak menghasilkan profit maupun loss jika di-exercise Strike price at the money bisa merupakan kurs spot atau forward.

Masa jatuh tempo suatu option (Maturity of the option)

Masa jatuh tempo/expiry date merupakan tanggal di mana hak pembeli untuk melakukan exercise habis/usai. Jika option di-exercise pada saat expiry date, cash flows akan terjadi pada spot value date-nya. American option adalah option yang dapat di-exercise untuk spot value setiap saat antara contract date dan expiry date.  European option adalah option yang secara teoritis hanya dapat di-exercise untuk spot value pada saat jatuh tempo. Dalam praktek, writer/penjual European option mengizinkan pembeli untuk memberi pemberitahuan sebelum jatuh tempo bahwa mereka akan melakukan exercise option. Jika European option di-exercise sebelum jatuh tempo, cash flows akan terjadi pada spot value date setelah expiry date.

Faktor-faktor yang menentukan harga/nilai dari option valas meliputi:

a. Hubungan antara strike price dan kurs valas.

b. Perbedaan tingkat bunga

c. Ketidakstabilan kurs (volatility)

d. Masa jatuh tempo

e. Tingkat bunga bebas risiko